Yang baku itu bukan tahta, melainkan takhta.
Yang baku itu bukan tahyul, melainkan takhayul.
Yang baku itu bukan napak tilas, melainkan tapak tilas.
Yang baku itu bukan pengembala, melainkan penggembala.
Yang baku itu bukan liang lahat, melainkan liang lahad.
Yang baku itu bukan cengkeh, melainkan cengkih.
Yang baku itu bukan materiil atau materil, melainkan materiel.
Yang baku itu bukan original, melainkan orisinal (asli).
Yang baku itu bukan frase, melainkan frasa.
Yang baku itu bukan metoda, melainkan metode.
Yang baku itu bukan teoritis, melainkan teoretis.
Yang baku itu bukan analisa, melainkan analisis.
Yang baku itu bukan diagnosa, melainkan diagnosis.
Yang baku itu bukan komoditi, melainkan komoditas.
Yang baku itu bukan aksesoris, melainkan aksesori.
Yang baku itu bukan jumawa, melainkan jemawa (sombong/arogan).
Yang baku itu bukan pelosotan atau plosotan, melainkan perosotan.
Yang baku itu bukan masya Allah, melainkan masyaallah.
Yang baku itu bukan Alquran, melainkan Al-Qur'an.
Yang baku itu bukan surat, melainkan surah (bagian atau bab dalam Al-Qur'an).
Yang baku itu bukan sunat, melainkan sunah (sunah rasul).
Yang baku itu bukan karir, melainkan karier.
Yang baku itu bukan karis, melainkan karies (pembusukan pada tulang atau gigi).
Yang baku itu bukan varitas, melainkan varietas.
Yang baku itu bukan urin, melainkan urine.
Yang baku itu bukan higinis, melainkan hieginis.
Yang baku itu bukan hirarki, melainkan hierarki.
Yang baku itu bukan manager, melainkan manajer.
Yang baku itu bukan project, melainkan proyek.
Yang baku itu bukan subyek, melainkan subjek.
Yang baku itu bukan obyek, melainkan objek.
Yang baku itu bukan jender, melainkan gender.
Yang baku itu bukan magazen, melainkan magasin.
Yang baku itu bukan negoisasi, melainkan negosiasi.
Yang baku itu bukan sinergitas, melainkan sinergisitas.
Demikian, sedekah kata dalam rangka Hardikda Aceh.
Semoga bermanfaat.
4 September 2023
YD
Posting Komentar